Senin, 13 April 2009

Tulisan-tulisan ringan

Cara mencegah penularan flu babi:

1. Jangan berjabat tangan dengan babi yang sedang flu (selain akan tertular flu oleh babi, anda juga akan dianggap orang gila)


2. Jangan berciuman dengan babi yang sedang flu (apalagi yang ini, anda ga mau kan diliat orang sedang berciuman dengan babi)



3. Cucilah tangan setelah anda bergulat dengan babi di kandang babi


3. Jangan suka mengucapkan kata babi ke pada orang lain (babi lu......)


4. Jangan tidur sebelah babi


5. Jangan menerima babi sebagai teman Anda di facebook karena dia dapat mengharvest teman2 Anda di facebook


6. Jikapun Anda memang memelihara babi, sediakan selalu sapu tangan/tissue untuk babi-babi Anda menutup hidung dan mulutnya bila bersin.


7. Hindarilah berenang di kolam renang babi, setidaknya untuk saat ini.

8. Jangan memforward email ini ke babi-babi, dikhawatirkan mereka jadi tau sehingga mencari cara penularan lain


9. Hindari memakai segala asesori babi (kaos gambar babi, anting2 babi, kalung babi, ikat pinggang sabuk babi, dll), babi-babi yang sedang flu itu mungkin akan mengira Anda adalah simpatisan babi, sehingga kemungkinan mereka akan menyerbu Anda untuk meminta perlindungan karena saat ini banyak yang memburu mereka untuk membunuhnya.


10.Salah satu yang juga penting adalah agar para babi ngepet untuk segera menyadarkan diri dan kembali ke jalan yang benar sebelum mereka menciptakan varian baru virus tersebut; flu babi ngepet.






REDAKSI YTH (Kompas, 21 April 2009)

Sekolah untuk Kelas Menengah

Anak saya adalah calon siswi di Saint Nicholas School PIK, Jakarta Utara, yang mendaftar pada 16 Februari 2009 karena iming- iming diberikan diskon Rp 1 juta. Pembayaran harus lunas pada hari itu juga sebesar Rp 5,8 juta dengan perincian uang pendaftaran Rp 500.000, uang pangkal Rp 3 juta, uang peralatan Rp 1 juta per tahun, dan uang sekolah Rp 1,3 juta per bulan.

Sekarang saya mengalami musibah yang membuat saya tidak dapat membiayai sekolah anak saya jika ia nanti sekolah di sana dan tempat tinggal sudah tidak di sekitar area sekolah itu karena rumah sudah dijual demi membiayai semua keperluan musibah yang saya alami. Pada 8 April 2009 saya mengajukan pengunduran diri anak saya dan berharap ada pengembalian uang meski tahu tidak mungkin semua bisa dikembalikan.

Saya sudah meminta pihak sekolah (Saudari Nana) mengecek/ menyurvei jika tidak percaya untuk pengunduran diri anak saya sebagai calon siswa yang sama sekali belum menikmati sarana pendidikan di sana karena sekolah baru dimulai awal Juli 2009. Namun, ia tidak mau mendengarkan penjelasan saya dan langsung mengatakan, ”Tidak bisa dikembalikan sedikit pun karena sudah ada peraturan.”

Ketika saya bertanya, bagaimana sekolah bisa membantu jika ada orang kesusahan, misalnya, dengan aksi sosial kalau untuk masalah ini saja tidak ada hati nurani sedikit pun? Namun, dengan angkuhnya yang bersangkutan mengatakan, ”Sekolah di sini untuk orang menengah ke atas, jadi tidak mungkin ada aksi sosial semacam itu.” Sekarang saya baru tahu begitu kejamnya sekolah yang mengklaim sebagai sekolah untuk orang menengah ke atas, anak-anak di sana tidak akan diajarkan bagaimana membantu orang yang kesusahan.

Djoni Jalan Johar Hijau II, Penjaringan, Jakarta


TIPS SUPAYA TIDAK JENUH DALAM PELAYANAN

  1. Jangan sia – siakan waktu. Waktu Anda jenuh, stress, pikirkan yang tidak- tidak, saat itulah waktu anda sia- sia.
  2. Jangan menengok kesembarang arah, lihat kedepan saja. Kadang kita sering menengok kesamping, lihat teman, lihat musah. Paulus mengatakan kita adalah petinju yang tidak sembarangan pukul. Aku melupakan apa yang ada dibelakangku dan mengarahkan diri pada apa yang ada didepanku.
  3. Jaga hati. Alkitab mengatakan “jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situ terpancar kehidupan. Kadang jenuh timbul dari hati, jengkel kepada orang dari hati, tapi kalau hati kita untuk menyenangkan hati Tuhan, maka otomatis ada hati yang turus menyala.
  4. Jaga pergaulan. Karena pergaulan sangat mempengaruhi kita. Seringkali teman- teman kitalah yang membawa kita kepada yang baik atau yang buruk.


Diringkus Polisi karena Sebar Uang di Jalanan
Rabu, 15 April 2009 | 06:48 WIB

KOMPAS.com - Kepolisian Taiwan menahan seorang lelaki berusia 55 tahun karena menyebarkan uang tunai senilai 1 juta dollar Taiwan atau Rp 325 juta dari mobil. Akibat tindakannya itu, jalanan menjadi macet.

Orang itu melemparkan uangnya dari taksi di jalan sibuk di kota Taichung, Taiwan, Minggu (12/4). Orang yang melihat banyak uang berhamburan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambilnya.

”Tidak sedikit yang menghentikan mobilnya lalu sibuk mengambili uang yang beterbangan di jalan raya itu,” kata seorang petugas kepolisian Changhua, Lin Shih-ming. ”Dia mungkin dalam keadaan kacau karena perkataan dan pikirannya tidak normal,” ujar petugas kepolisian tersebut soal pria penabur uang itu.

Si pria itu diperkirakan juga telah melemparkan beberapa lembar uang di jalan tol dari arah ibu kota, Taipei. Di dalam taksinya, lelaki itu masih memiliki dua karung penuh berisi uang.

Tampaknya dia mendapatkan uang itu dari hasil penjualan properti. Tidak disebutkan motivasi orang itu.

Beberapa pejalan kaki yang berhasil mendapatkan uang mengembalikannya kepada polisi, sementara beberapa orang cepat-cepat memasukkan uang itu ke kantong dan berlalu dari lokasi. Sopir taksi mengembalikan lelaki linglung itu ke kawasan Chinghua di Taichung selatan.

Lelaki yang tidak disebutkan namanya itu akan dikenai tuduhan mengacaukan keamanan umum dan merusak uang. Menyebarkan uang untuk membuat orang lain senang ternyata belum tentu membuat aparat setempat senang.



MENGENAL GEREJA SETAN

Gereja Setan (Bahasa Inggris: Church of Satan), seperti yang diungkapkan pada buku The Satanic Bible yang ditulis pada tahun 1969 oleh Anton LaVey, adalah sebuah organisasi yang berdedikasi pada penerimaan jasmaniah manusia (Man's carnal self).
Sejarah


Gereja Setan didirikan di San Fransisco, California, pada malam Walpurgis 30 April 1966 oleh Anton Szandor LaVey. Anton LaVey menjadi Pendeta Tinggi gereja ini sampai kematiannya pada tahun 1997.[1]

Pada tahun 1950-an, Anton LaVey membentuk sebuah kelompok yang dinamakan The Order of the Trapezoid, yang kemudian berubah menjadi badan pengurus Gereja Setan. Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas LaVey meliputi Carin de Plessen (yang tumbuh di Istana Kerajaan Denmark), Dr. Cecil Nixon (ahli sulap, eksentris, and penemu automaton), sutradara Kenneth Anger, Asesor kota Russell Wolden, Donald Werby, antropolog Michael Harner, dan penulis Shana Alexander. Kolega LaVey lainnya pada saat itu meliputi penulis fiksi horor dan fiksi ilmiah Anthony Boucher, August Derleth, Robert Barbour Johnson, Reginald Bretnor, Emil Petaja, Stuart Palmer, Clark Ashton Smith, Forrest J. Ackerman, dan Fritz Leiber Jr.

Pada tahun pertama pembentukannya, Anton LaVey dan Gereja Setan mendapatkan perhatian media yang besar dengan secara publik melakukan upacara pernikahan Setan antara Judith Case dengan wartawan radikal John Raymond. Upacara pernikahan ini difoto oleh Joe Rosenthal, yang terkenal oleh fotonya Raising the Flag on Iwo Jima selama Perang Dunia II. Acara lainnya yang juga menarik perhatian adalah upacara pemakaman anggota Gereja Setan, Edward Olson yang juga merupakan perwira Angkatan Laut oleh permintaan istrinya.

Gereja Setan disebut-sebut dalam banyak buka dan merupakan topik artikel majalah dan surat kabar semasa tahun 1960-an dan 1970-an. Ia juga merupakan subjek utama film dokumenter Satanis (1970). LaVey juga muncul dalam film Kenneth Anger, Invocation of my Demon Brother, dan berperan sebagai penasehat teknis dalam film The Devil's Rain (dibintangi oleh Ernest Borgnine, William Shatner, dan John Travolta).

Pada tahun 1975, LaVey menciptakan kontroversi dalam Gereja Setan itu sendiri dengan menghilangkan sistem "Grotto" Gereja dan mengeluarkan orang-orang yang dia anggap menggunakan Gereja ini sebagai prestasi di dunia luar. Pada saat yang sama, LaVey menjadi lebih selektif dalam menerima wawancara. Aktivitas yang "tertutup" ini kemudian menyebabkan rumor bahwa Gereja ini telah tutup atau LaVey telah mati.

Pada tahun 1980-an, umat Kristen, para ahli terapi yang terspesialisasi dalam pemulihan ingatan, dan media massa mengungkit-ungkit kembali konspirasi kejahatan yang berhubungan dengan Gereja Setan. Anggota-anggota Gereja Setan seperti Peter H. Gilmore, Peggy Nadramia, Boyd Rice, Adam Parfrey, Diabolos Rex, dan King Diamond, aktif dalam media massa untuk membantah tuduhan atas aktivitas kriminal tersebut. FBI kemudian mengeluarkan laporan resmi yang membantah teori konspirasi kriminal itu. Fenomena ini kemudian dikenal sebagai “The Satanic Panic”.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, Gereja Setan dan para anggotanya sangat aktif dalam memproduksi film-film, musik, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan Setanisme.
Pendeta Tinggi Peter H. Gilmore.

Setelah kematian Anton Szandor LaVey, posisinya sebagai kepala Gereja Setan diteruskan oleh istrinya, Blanche Barton. Barton tetap terlibat dalam aktivitas Gereja ini; namun pada tahun 2001 ia menyerahkan posisinya kepada Peter H. Gilmore dan Peggy Nadramia. Kantor pusat Gereja Setan juga dipindahkan dari San Fransisco ke New York City. Gereja Setan tidak mengakui organisasi-organisasi lainnya sebagai pemegang sah setanisme, namun mengakui bahwa seseorang tidaklah harus menjadi anggota Gereja Setan untuk menjadi seorang Satanis.

Banyak figur-figur publik yang secara publik menjadi anggota Gereja Setan, meliputi Kenneth Anger, King Diamond, Teresa Hidy, David Vincent, Marilyn Manson, Aaron Joehlin, Boyd Rice, Marc Almond, gitaris Alkaline Trio Matt Skiba dan drummer Derek Grant, pegulat profesional Balls Mahoney, Sterling James Keenan, jurnalis Michael Moynihan, pianis Liberace, gitaris Matthew McRaith, dan Sammy Davis Jr.[2] Oleh karena Gereja Setan tidak pernah membeberkan informasi keanggotaannya secara publik, tidak diketahui berapa banyak anggota Gereja ini.

Pada Oktober 2004, Angkatan Laut Britania Raya secara resmi mengakui pendaftaran anggota angkatannya sebagai seorang Satanis. [3]

Tidak ada komentar: